Belajar Matematika

Jumat, 14 Januari 2011

One Piece

Perumpamaan tentang Ilalang dalam Gandum (Matius 13 : 24-30)

Suatu hal yang menarik ketika membaca/mendengar tentang perumpamaan adalah kita sebagai pembaca/pendengar akan terbawa atau seolah-seolah menghayal tentang suatu keadaan yang digambarkan oleh penulis/pembicara perumpamaan tersebut. Dengan perumpamaan penulis/pembicara tidak secara langsung memberi tahu makna perumpamaanya, tetapi bagaimana kita sebagai pembaca/pendengar perumpamaan menerjemahkan dalam kehidupan kita hari lepas hari.
Beberapa hal yang menarik untuk diperhatikan dari perumpamaan ini adalah Sang Penabur telah menabur benih-benih yang baik di ladang-Nya, tetapi ada pula orang yang tidak bertanggung jawab yang juga turut menabur di ladang yang sama. Keadaan ini bukan tidak diketahui oleh Sang Penabur, tetapi Sang Penabur mengetahuinya, tetapi Ia tidak segera membasmi ilalang tersebut melainkan Ia membiarkannya tumbuh bersama dengan benih gandum tersebut.
Ada alasan Sang Penabur tidak segera membasmi ilalang tesebut : jika ilalang dibasmi ketika gandum-gandum baru mulai tumbuh, maka gandum-gandum tersebut bisa ikut mati sebab belum memiliki akar yang kuat. Sang Penaburpun tahu jika ilalang tumbuh bersama gandum, maka petumbuhan gandum akan terhambat, hal ini karena ia hidup berimpit dan harus berbagi makanan dengan ilalang tersebut. Akan tetapi, hal inilah yang akan menghasilkan gandum-gandum yang baik sebab gandum-gandum dengan kwalitas terbaiklah yang akan tetap bertumbuh sedangkan gandum-gandum yang tidak mampu bertahan akan kering dan layu. Untuk sementara ilalang-ilalang inipun dapat tumbuh bahagia dan terus berusaha mematikan gandum-gandum yang diapitnya karena ilalang-ilalang inipun sadar bahwa pada waktu tuaian tiba maka mereka akan dipisahkan dari gandum untuk dibakar oleh Sang Penuai. Tetapi ilalang tidak mau dibakar sendiri dan berupaya untuk matikan gandum-gandum sehingga waktu tuaian tiba, maka ilalang dan gandum-gandum yang tidak bertumbuh akan sama-sama dibakar.
Sampai tiba saatnya waktu penuaian, Sang Penuai memerintahkan pekerja-pekerja-Nya untuk menuai gandum-gandum kwalitas terbaik untuk dimasukan ke dalam lumbung-lumbung sedangkan ilalang-ilalang dan gandum yang mati dibakar dalam api.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar